LAPORAN
BIOLOGI
ACARA
II
MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN
Nama : Afi
Latul Laili
NIM : 120210101115
Kelas : B
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2013
I.
JUDUL
: MEMPELAJARI
JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN
II. TUJUAN
1.
Mahasiswa dapat
menjelaskan jaringan penyusun pada hewan
2.
Mahasiswa dapat
menjelaskan jaringan penyusun pada tumbuhan
III. DASAR TEORI
Tubuh terdiri atas atom-atom, satuan dasar dari
suatu materi. Bila dua atau lebih bergabung maka akan membentuk molekul. Jika
sebuah molekul terdiri atas lebih dari satu unsur, maka terdapat senyawa
seperti air, karbondioksida, protein, lemak yang begitu penting bagi tubuh
kita. Sel adalah satuan hidup terkecil yang mandiri dan kehidupan tergantung
pada banyaknya aktivitas kimiawi sel-sel. Jaringan adalah kumpulan
sel-sel dengan sifat struktur dan fungsi yang serupa. Organ tersusun dari
sekelompok jaringan. (Waluyo,2010:37)
3.1 Jaringan Hewan
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau
sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada saat
perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan
proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama yaitu
jaringan epitel,jaringan pengikat,jaringan otot dan jaringan saraf.
(Waluyo,2010:38)
1.
Jaringan Epitel
Jaringan
epitel merupakan jaringan yang membatasi oleh tubuh dengan lingkungannya baik
disebelah dalam maupun disebelah luar seperti dinding usus,pembuluh darah,dll.
Melihat strukturnya biasanya jaringan epitel membentuk suatu lapisan dengan
sel-sel yang rapat dengan ruang antar sel yang sedikit.
Berdasarkan
bentuk dan susunannya,jaringan epitel terdiri atas:
a. Epitel
pipih selapis (epitel skuamosa biasa)
Bentuk
sel ini pipih dan poligonal bila dilihat dari atas. Inti umumnya lonjong dengan
sumbu sejajar dengan membran basal. Contoh: Pleura, peritomeu, endhotel
pembuluh darah,epitel dan kapsula bowman dan loop Henle dan ginjal,dll.
b. Epitel
kubus selapis
Dilihat
dari atas bentuk epitel poligonal. Sedang dari samping berbentuk kuboid. Inti
bulat dan umumnya terdapat di tengah. Contoh: ovarium, tiroid, nefron
ginjal,dll
c. Epitel
kolumnar satu lapis(epitel silindris selapis)
Bentuk
epitel ini silindris dengan inti lonjong tegak dalam sel di bagian basal. Pada
usus terdapat sel Goblet yang menghasilkan mucus.
d. Epitel
berlapis semu bersilia
Epitel
ini berbentuk kolumnar. Semua sel mencapai membran basal, tetapi inti sel tersusun
dalam tingkatan yang berbeda. Contohnya pada trakea, hidung dan bronkus.
e. Epitel
transisional
Epitel
ini terdapat pada saluran keluar. Epitel ini berlapis-lapis dengan sel-sel yang
hampir serupa dengan inti yang kurang bulat. Contohnya pada ureter dan vesika
urinaria.
f. Epitel
pipih banyak lapis
Epitel
ini terdiri dari berbagai lapis sel yang permukaannya terdiri dari epitel
pipih. Contohnya pada epidermis kulit. (Waluyo,1993:22)
Jaringan
epitel menjalankan berbagai fungsi. Fungsi jaringan epitel sebagai berikut:
·
Difusi selektif:
epitel memungkinkan terjadinya difusi. Proses difusi dapat dihambat atau
diperlancar sesuai kebutuhan, jadi epitel bertindak sebagai alat selektif
terhadap materi yang berdifusi melalui sel-sel epitel.
·
Proteksi: epitel
memberi perlindungan terhadap trauma mekanis, misalnya epidermis, mukosa mulut,
esophagus bagian atas, vagina dan liang anus.
·
Transport:
mucus(lender) dan bahan renik lainnya digusur dari permukaan epitel misalnya
pada saluran napas dan saluran kelamin (epitel bersilia).
·
Sekresi: dalam
hal ini epitel tersebut bertindak sebagai kelenjar.
·
Ekskresi: urin,
keringat dan karbon dioksida berdifusi menembus epitel. Mereka menyaring darah
terhadap produk sisa hasil metabolisme.
·
Absorbsi,
misalnya epitel yang membatasi permukaan dalam usus selain berfungsi sebagai
perlindungan juga berperan dalam proses penyerapan hasil-hasil pencernaan
makanan yang bekerja secara selektif.
·
Resepsi sensoris
: sejumlah sel epitel dikhususkan untuk transmisi impuls, misalnya kuncup
kecap, epitel olfaktori, epitel hidung(nasal) dan organ corti di telinga dalam.
·
Pelumas:
sebagian besar saluran-saluran dalam tubuh permukaannya harus tetap basah
sehingga epitel yang menutupi harus mampu menghasilkan cairan tertentu.
Misalnya epitel yang melapisi vagina tidak memiliki kelenjar.
·
Epitel
transisional mempunyai dua fungsi penting. Ia sanggup meregang dan menyediakan
kedap air yang tidak dapat dilalui atau ditembus urin. (Waluyo,2010:39)
2.
Jaringan
Pengikat
Merupakan
jaringan yang fungsinya memperkuat tubuh, mengisi tubuh atau menghubungkan
jaringan yang satu dengan yang lain. Melihat strukturnya jaringan ikat biasanya
mengandung sel-sel yang relatif jarang
dengan antar sel yang banyak. ( Parjatmo dkk,1987:19)
Jaringan
ini merupakan jaringan embrional yang ditemukan pada tali pusat. Ia terdiri
atas matrik dengan sel-sel berinti dengan cabang-cabang yang saling
bersentuhan.
a. Jaringan
ikat sejati atau biasa
1) Jaringan
ikat longgar atau areolar
Jaringan
ikat ini terdapat hampir semua bagian mikroskopis tubuh karena merupakan materi
pembungkus dan penghambat. Fungsi utama jaringan ini adalah mengikat jaringan
tubuh agar bersatu dan sekaligus memungkinkan gerakan di antara mereka.
2) Jaringan
ikat padat
Jaringan
ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot, tulang dan ligamen sebagai
tempat persendian tulang dengan tulang. Terdapat pada dermis, tunica submucosa
saluran pencernaan.
3) Jaringan
ikat reticular
Jaringan
ini merupakan jaringan jenis ikat primitiv yang ditandai adanya jaring-jaring
serat reticular dengan sel-sel reticulum primitive. Inti besar, pucat dengan
banyak sitoplasma basofil. Jaringan reticular membentuk kerangka organ-organ
limfoid, sumsum tulang dan hati.
4) Jaringan
lemak
Jaringan
ini terutama terdiri atas sel lemak dalam matriks jaringan longgar. Ada dua
jenis jaringan lemak, yang putih dan yang coklat. Jaringan lemak putih terdapat
di bawah kulit, diantara otot. Jaringan lemak coklat hanya terdapat pada
interskapula.
5) Jaringan
pigmen
(Waluyo,2010:47)
b. Jaringan
ikat khusus
1) Tulang
Tulang
berupa jaringan yang sangat keras karena zat antara selnya mengandung kalsium
fosfat. Sel-sel tulang disebut osteocytes yang juga terdapat dalam lacunae.
Antara lacunae yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan saluran-saluran
antar sel.
2) Tulang
rawan
Jaringan
rawan(cartilage), zat interseluler padat dan keras disebut matrix. Sel-selnya
disebut chondrocyte yang terletak di dalam rongga-rongga yang disebut lacunae.
Daerah yang tepat berada di luar lacunae disebut capsula. Tulang rawan
merupakan jaringan yang memperkuat tubuh.
3) Darah
Darah
biasanya dimasukkan ke dalam kelompok jaringan ikat. Zat antar sel berupa
cairan yang disebut plasma darah. Bagian seluler terdiri dari bermacam-macam
sel yaitu eritrosit(sel darah merah) berbentuk bulat pipih tanpa
nukleus, leukosit(sel darah putih) selnya berbentuk bulat dan mempunyai
nukleus dengan ukuran yang jauh lebih besar dari eritrosit, trombosit(keping
darah) berupa keping-keping yang terkumpul. (Parjatmo dkk,1987:19)
3.
Jaringan Otot
Struktur
jaringan otot dikhususkan untuk melakukan gerakan baik oleh badan secara
keseluruhan maupun oleh berbagai organ tubuh satu terhadap yang lainnya. Secara
fungsional ada otot yang di bawah kemauan kita(otot volunter) dan ada yang
tidak di bawah kemauan kita(otot involunter). (Waluyo,2010:54)
a) Otot
polos
Bentuk
gelendong, runcing di kedua ujung. Myofibril homogen. Inti di tengah.
Sarcoplasma tak jelas karena ditutupi myofibril. Berkas-berkas otot diikat dan
diselaputi oleh serat-serat extraselluler jaringan pengikat. Terdapat pada
alat-alat dalam, di bawah epidermis. Dapat mengerut lama, disebut juga otot
viscera.
b) Otot
lurik
Bentuk
batang(silinder)0, tak jelas ujungnya karena berdempet dengan sel tetangga.
Myofibril tak homogen membiaskan cahaya, inti dipinggir. Kadang inti lebih dari
satu dalam tiap sel, mungkin berasal dari gabungan beberapa sel otot. Terdapat
pada rangka, pada beberapa hewan di wah kulit. Disebut juga otot rangka.
c) Otot
jantung
Bentuk
batang(silinder), tak jelas ujungnya karena berdempet. Pada banyak tempat sel
itu miring, menghubungkan sel yang letak berjajar, diikat pula oleh serat-serat
extraseluler jaringan pengikat sehingga keseluruhan otot itu berjalin-jalin.
Ukuran sel otot jantung sama dengan lurik. Otot jantung terdapat khusus di
jantung. Sebagian besar tubuh jantung dibina atas otot ini. (Yatim,1987:125)
4.
Jaringan Saraf
(Nervous)
Jaringan
saraf berfungsi untuk melakukan koordinasi dari tubuh, karena kemampuannya
untuk menghantarkan impuls saraf yang berasal dari rangsangan. Sel saraf
disebut juga neuron terdiri dari badan sel di mana terdapat nukleusnya, dendrit
dan akson(neurit), biasanya akson diselimuti oleh lapisan meilin, di bagian
luarnya terdapat selaput schwann yang terdiri dari satu lapis sel. Akson
berfungsi untuk menghantarkan impuls keluar dari sel. Sedangkan dendrit untuk
menghantarkan impuls menuju sel saraf. (Waluyo,1993:26)
3.2 Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem,
jaringan parenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim dan jaringan
pengangkut. Dalam hal ini tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu macam
proses dalam hidupnya. Contohnya sebagai berikut:
a)
Jaringan
meristem yang mampu membelah terus menerus dan membentuk sel-sel baru
b)
Jaringan
parenkim berfungsi sebagai penghasil dan penyimpan
c)
Jaringan
epidermis melindungi jaringan sel di sebelah dalam
d) Jaringan
pengangkut berfungsi sebagai pengangkut bahan makanan
e)
Jaringan
kolenkim dan sklerenkim juga sebagai penyokong/penguat. (Waluyo,2010:66)
Berdasarkan
asalnya jaringan meristem dibedakan :
a)
Meristem primer
Merupakan
kelanjutan dari meristem embrio pada ujung-ujung akar,ujung batang,bakal daun
dan bakal cabang. Semua jaringan yang dibentuk oleh meristem primer disebut
jaringan primer.
b)
Meristem
sekunder
Berasal
dari jaringan yang telah lama dewasa yang kemudian menjadi embrional lagi
sehingga membelah-membelah lagi misalnya kambium gabus. Semua jaringan yang
dibentuk oleh meristem sekunder disebut jaringan sekunder.(Hendarsono,1981:14)
Berdasarkan komposisinya, jaringan
pada tumbuhan dibedakan menjadi jaringan sederhana yang terdiri atas
satu macam sel(misalnya jaringan parenkim dan jaringan kolenkim) dan jaringan
majemuk yang terdiri atas lebih dari satu macam sel(misalnya jaringan
pelindung dan jaringan pengangkut). (Waluyo dkk,2013:7)
Berdasarkan fungsinya jaringan tumbuhan
dibedakan menjadi:
1)
Jaringan dasar
Parenkim
dipandang sebagai jaringan dasar karena terdapat pada seluruh bagian tubuh
tumbuhan dan umum terdapat pada semua tanaman. Pada tubuh tumbuhan parenkim
mengelilingi bermacam-macam jaringan lainnya. Jaringan ini berfungsi khusus
untuk fotosintesis, ini banyak mengandung banyak sekali klorofil dan berfungsi
untuk menampug udara karena sel-selnya mengandung banyak rongga-rongga.
(Hendarsono,1981:15)
2)
Jaringan
pelindung
Jaringan
pelindung terdiri atas jaringan epidermis dan jaringan gabus.
·
Jaringan
epidermis adalah jaringan yang menutup permukaan tubuh
tumbuhan. Seperti menutup permukaan akar, batang, daun dan biji. Epidermis
berfungsi untuk melindungi jaringan lainnya. Karena fungsinya tersebut beberapa
epidermis mengalami modifikasi seperti rambut (trikom), duri dan mulut
daun(stomata). (Waluyo,2010:68)
·
Jaringan gabus terbentuk
dari sel-sel yang dindingnya terdiri atas bahan suberin yaitu bahan sejenis
selulosa yang berlemak. Jaringan gabus merupakan bagian yang mati dan berfungsi
sebagai pelindung untuk keluar masuknya air. Jaringan terdapat pada bagian yang
luka. (Waluyo,2010:69)
3)
Jaringan
pengangkut
Jaringan
pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air dan garam-garam
mineral dari akar dan daun. Jaringan pengangkut terdiri dari:
· Floem
Sel
floem tak berinti, ada plasma. Dindingnya berlubang halus paling banyak lubang
itu di daerah dinding yang melintang arah poros akar sampai batang. Di daerah
dinding itu disebut keping tapis. Sel pengiring lebih kecil dan pendek dari sel
floem. Floem terdapat di silinder pusat, berselang-seling dengan xylem.
Fungsinya untuk mengangkut hasil fotosintesis. (Yatim,1987:134)
· Xylem
Sel-sel
xylem berdinding tebal seperti sklerenkim dikuatkan oleh lignin. Dinding
berlubang halus pada sisi dan pada daerah yang melintang arah poros akar sampai
batang dinding itu hilang. Sehingga merupakan lubang besar dan deretan sel
menurut poros akar sanpai batang membentuk saluran sampai ke daun. Xylem
terdapat di silinder pusat berselang-seling dengan ploem. Fungsinya untuk
mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun. (Yatim,1987:135)
4)
Jaringan penguat
Jaringan
penguat adalah jaringan yang berfungsi untuk menunjang agar tanaman dapat
berdiri dengan kokoh dan kuat. Ada dua macam jaringan penguat diantaranya yaitu:
· Jaringan
kolenkim
Sel-sel
kolenkim berdinding tebal yang secara khusus dikembangkan di sudut-sudut sel.
Sel-sel ini memberi tunjangan mekanis bagi tumbuhan. umum dijumpai di
daerah-daerah tumbuhan yang tumbuh dengan cepat dan perlu diperkuat. Petiola
(“tangkai”) daun biasanya diperkuat dengan sel-sel kolenkim.
· Jaringan
sklerenkim
Sel-sel
sklerenkim merupakan macam sel penunjang yang lebih umum. Dinding sel-sel ini
sangat tebal dan dibangun dalam lapis yang sama di sekitar seluruh batas
selnya. Sel sklerenkim bisa bergabung dengan tipe sel yang lain dan memberi
tunjangan mekanis. Dalam banyak hal, protoplas sel-sel sklerenkim mati setelah
dinding sel terbentuk seluruhnya. Sel-sel sklerenkim terdapat dalam batang dan
juga bergabung dengan tulang daun. Sel-sel itu merupakan komponen yang amat
penting pada penutup luar keras biji dan buah keras. (Kimball,2000:113)
5)
Jaringan
sekretori
Jaringan
sekretori biasanya terpisah dari jaringan lain seperti empulur, xylem,floem
atau korteks. Umumnya merupakan struktur khusus sebagai alat sekresi yang
disebut kelenjar. Sel-sel sekresi dibedakan atas dua tipe yaitu sel-sel sekresi
yang tetap menahan sel sekresinya dalam sel dan sel sekresi yang secara aktif
mengeluarkan sekretnya. Biasanya disebut sel ekskresi /kelenjar yang mengandung
sitoplasma yang padat dan berbutir-butir dengan inti sel yang besar. (Hendarsono,1981:15)
Pada tumbuhan yang mempunyai jaringan pembuluh dapat
dibedakan organ sebagai berikut:
a) Daun
Pada umumnya daun berbentuk lebar sesuai dengan
fungsi utamanya yaitu fotosintesis. Makin luas permukaannya, makin efisien
untuk fotosintesis. Untuk mengurangi penguapan, epidermis dilapisi kutikula
atau lilin sedangkan stomata berfungsi dalam mengatur penguapan serta penukaran
gas. (Parjatmo dkk,1897:13)
Secara anatomi, daun lazimnya terdiri atas jaringan
epidermis atas maupun bawah permukaan daun; jaringan ini berfungsi sebagai
pelindung. Pada jaringan epidermis umumnya terdapat stomata atau sel-sel lain
yang merupakan derivat dari jaringan epidermis. Daging daun terdiri atas
jaringan klorenkim dan jaringan berkas pengangkut. Jaringan klorenkim mempunyai
dua bentuk yaitu yang berbentuk panjang-panjang dan tersusun rapat disebut
jaringan palisade atau jaringan pagar. Sedangkan yang berbentuk tidak
beraturan, tersusun kurang rapat dan mempunyai banyak ruang antar sel disebut
jaringan spons atau jaringan bunga karang. (Waluyo dkk,2013:7)
b) Batang
Pada batang, jaringan pembuluh teratur dalam berkas
pembuluh dimana masing-masing terdiri dari berkas xilem di dalam dan berkas
floem di luar. Dilihat dalam penampang melintang, berkas pembuluh pada dikotil
terletak dalam satu lingkaran, sedang pada monokotil tampak tersebar. Kambium
pembuluh terdapat di antara xilem dan floem pada dikotil dan akan membentuk
jaringan pembuluh baru, tidak saja di dalam ikatan pembuluh tetapi juga di
luarnya. (Parjatmo dkk,1897:12)
Batang yang merupakan sumbu utama tumbuhan secara
anatomi terdiri atas jaringan epidermis atau jaringan gabus di bagian terluar,
disusul oleh jaringan korteks pada bagian lebih dalam dan jaringan berkas
pengangkut. Selain itu terdapat jaringan penguat yang letaknya bervariasi
menurut jenis tumbuhannya. (Waluyo dkk,2013:7)
c) Akar
Karena fungsi akar antara lain untuk mengisap air
dengan garam-garam yang terlarut dari tanah, maka padanya terdapat rambut akar
untuk mengisap air terdapat pada akar muda dan lapisan terdalam dari
korteks(kulit) ialah endodermis yaitu selapis sel-sel yang berfungsi untuk
mengatur masuknya air ke dalam jaringan pembuluh. Letak xilem dan floem
bergantian. (Parjatmo dkk,1897:11)
Secara anatomi, penampang melintang akar pada
dikotil terdiri atas epidermis, korteks, endodermis dan jaringan pengangkut
yang pada saat muda tersusun secara radial. (Waluyo dkk,2013:7)
IV. METODE PENELITIAN
1. Alat
a) Mikroskop
2. Bahan
a) Preparat
awetan jaringan ikat dan otot (jaringan hewan)
b) Preparat
awetan penampang melintang akar, batang, dan daun (jaringan tumbuhan)
3. Cara Kerja
Pengamatan
Jaringan Hewan
- Alat dan bahan dipersiapkan
- Preparat jaringan ikat dan otot(jaringan hewan) diletakkan di meja mikroskop
- Preparat tersebut diamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat
- Bagian-bagian preparat yang terlihat digambar dan diberi keterangan secara lengkap
- Pembimbing diminta untuk memberi petunjuk apabila praktikan mengalami kesulitan
- Alat dan bahan dipersiapkan
- Preparat penampang melintang bahan(daun,akar,batang) diletakkan di meja mikroskop
- Preparat tersebut diamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat
- Bagian-bagian preparat yang terlihat digambar dan diberi keterangan secara lengkap
- Pembimbing diminta untuk memberi petunjuk apabila praktikan mengalami kesulitan
V. HASIL PENGAMATAN
a) Pengamatan jaringan hewan
Otot jantung
Perbesaran : 400 kali
|
Keterangan :
1. Inti sel
2. Membran plasma
|
Jaringan ikat padat teratur
Perbesaran : 400 kali
|
Keterangan :
1. Ruang antar sel
2. Inti sel
3. Membran sel
|
Otot lurik (rangka)
Perbesaran : 40 kali
|
Keterangan :
1. Inti sel
2. Garis gelap
3. Garis terang
|
Jaringan ikat padat tidak teratur
Perbesaran : 40 kali
|
Keterangan :
1. Membran sel
2. Inti sel
3. Sitoplasma
|
Otot polos
Perbesaran : 100 kali
|
Keterangan :
1. Inti sel
2. Membran sel
3. Sitoplasma
|
Jaringan ikat kendor(longgar)
Perbesaran : 100 kali
|
Keterangan :
1. Kolagen
2. Fibrosa
|
b) Pengamatan jaringan tumbuhan
Batang karet (Ficus elastica)
Perbesaran : 40 kali
|
Keterangan :
1. Epidermis
2. Endodermis
|
Daun bayam (Amaranthus caudratus)
Perbesaran : 400 kali
|
Keterangan :
1. Epidermis
2. Jaringan palisade
3. Jaringan spons
4. Berkas pengangkut
5. Epidermis bawah
|
Akar dikotil(Arachis hipogea)
Perbesaran : 40 kali
|
Keterangan :
1. Epidermis
2. Korteks
3. Kambium
4. Xilem
5. Floem
6. Empulur
|
Daun jagung (Zea mays)
Perbesaran : 100 kali
|
Keterangan :
1. Epidermis
2. Korteks
3. Xilem
4. Floem
5. Spons
6. Stomata
|
Batang jagung (Zea mays)
Perbesaran : 100 kali
|
Keterangan :
1. Epidermis
2. Jaringan pengangkut
|
Akar jagung (Zea mays)
Perbesaran : 100 kali
|
Keterangan :
1. Epidermis
2. Berkas pengangkut
|
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang kedua ini, kita dapat mengetahui
jaringan-jaringan penyusun pada hewan tumbuhan. Jaringan sendiri adalah sekelompok
sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Berbagai jaringan tersebut
tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ. Secara garis besar jaringan
hewan dibagi menjadi empat kelompok yaitu jaringan epitel, jaringan ikat,
jaringan otot dan jaringan saraf. Sedangkan jaringan tumbuhan dibedakan
berdasarkan asalnya, komposisinya dan fungsinya. Serta pada tumbuhan yang
memiliki jaringan pembuluh akan terdapat beberapa organ tumbuhan seperti akar
batang dan daun.
Jaringan penyusun hewan yang pertama adalah jaringan
epitel. Biasanya jaringan epitel ini membentuk suatu lapisan dengan sel-sel
rapat dengan ruang antar sel sedikit. Jaringan epitel ini membatasi tubuh
dengan lingkungannya baik dari dalam maupun luar. Sehingga dapat dikatakan
jaringan epitel ini sebagai pelindung tubuh hewan. Berdasarkan bentuk dan
susunannya jaringan epitel terdiri atas epitel pipih selapis, epitel kubus
selapis, epitel silindris selapis, epitel pipih berlapis, epitel berlapis semu
bersilia dan epitel transisional. Jaringan epitel biasanya terletak pada
dinding usus, pembuluh darah, epidermis, lambung, hidung, bronkus dan
lain-lain.
Selain jaringan epitel, jaringan ikat juga penyusun
pada jaringan hewan. Jaringan ikat berbeda dengan jaringan epitel karena letak
antar selnya berjauhan. Jaringan ikat terdiri atas jaringan ikat longgar,
jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan rawan, tulang dan darah. Jaringan
ikat longgar berfungsi untuk mengikat jaringan tubuh agar bersatu sekaligus
memungkinkan gerakan di antara mereka. Sedangkan jaringan ikat padat sebagai
tempat melekatnya otot dan tulang. Untuk jaringan lemak sendiri terdiri dari
sel lemak di dalam matriks jaringan ikat longgar. Untuk jaringan rawan,
jaringannya lebih kuat dan selnya tidak seberapa banyak di dalam matriks. Alat
gerak pasif pada tubuh hewan adalah tulang. Dan untuk sistem transportnya
dibantu oleh darah. Jaringan-jaringan tersebut berfungsi sebagai penyambung,
pengikat dan penyokong jaringan yang lainnya.
Setelah itu jaringan penyusun jaringan hewan yang
ketiga adalah jaringan otot. Ada tiga macam jaringan otot yaitu otot polos,
otot lurik dan otot jantung. Otot polos dan otot jantung merupakan otot tak
sadar(involunter) dimana kerja otot tersebut tidak menurut kehendak kita sedangkan
otot lurik adalah otot sadar(volunter) yang kerja ototnya dibawah kehendak kita
sehingga dapat menimbulkan lelah. Otot polos mempunyai satu inti yang letaknya
di tengah, berbentuk gelendong dan biasanya terletak pada organ viseral. Untuk
otot lurik memiliki inti banyak dan terletak di tepi, mempunyai garis gelap
terang dan biasanya otot ini terletak pada tulang sehingga sering disebut
dengan otot rangka. Sedangkan otot jantung terletak pada jantung, biasanya
bercabang dan hanya memiliki satu inti yang terletak di tengah.
Penyusun jaringan hewan yang terakhir adalah
jaringan saraf. Jaringan ini berfungsi untuk menghantar impuls atau rangsangan.
Jaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron. Adapun
bagian-bagian dari neuron adalah dendrit yang berperan sebagai penerima
rangsangan, badan sel yang di dalamnya terdapat inti sel dan akson merupakan
penyalur badan sel yang berfungsi untuk mengirimkan rangsangan sari badan sel
ke akson pada sel saraf yang lain.
Pada jaringan tumbuhan digolongkan berdasarkan asal,
komposisi dan fungsinya. Berdasarkan asalnya jaringan tumbuhan dibedakan atas
meristem primer dan meristem sekunder. Jaringan meristem sendiri adalah
jaringan yang aktif mengalami pembelahan. Meristem primer biasanya terletak
pada kuncup ujung akar, batang dan daun, sedangkan meristem sekunder biasanya
terletak pada kambium dan jaringan gabus. Karena jaringan meristem ini aktif
membelah maka jaringan meristem ini akan membentuk jaringan-jaringan baru pada
tubuh tumbuhan.
Jika dilihat berdasarkan komposisinya, jaringan
tumbuhan dapat dibedakan menjadi jaringan sederhana yang terdiri atas satu
macam sel misalnya jaringan parenkim dan kolenkim. Dan jaringan majemuk yang
terdiri atas dua atau lebih sel contohnya saja jaringan pelindung dan jaringan
pengangkut.
Dan berdasarkan fungsinya, jaringan tumbuhan
dibedakan antara lain jaringan dasar dan pelindung. Jaringan dasar dan
pelindung di sini tidak lain adalah jaringan epidermis yang berfungsi untuk
melindungi jaringan sel di sebelah dalam. Selain itu ada jaringan pengangkut
yang berfungsi sebagai pengangkut bahan makanan, adapun yang berperan sebagai
alat pengangkutan pada tumbuhan adalah hewan dan tumbuhan. untuk jaringan
penguat dilakukan oleh jaringan kolenkim dan sklerenkim serta untuk proses
pengeluarannya dilakukan oleh jaringan sekretori.
Untuk perbedaan jaringan hewan dan tumbuhan
sebenarnya tidak terlalu banyak perbedaannya, hanya saja penggunaan istilahnya
yang berbeda namun sebenarnya memiliki fungsi yang sama. Satu hal yang
membedakan jaringan hewan dan tumbuhan yaitu tidak adanya alat gerak pada
tumbuhan. Tumbuhan tidak meiliki jaringan otot. Kita telah tahu bahwa jaringan
otot termasuk alat gerak aktif. Namun pergerakan pada tumbuhan berlangsung oleh
perubahan turgor antar sel yang bersebelahan. Jika air keluar sel, turgor
turun, sel lemah dan lentur. Jika air masuk, turgor naik, sel jadi tegang dan
tegak. Pada beberapa daerah seperti tangkai ada kelompok sel yang mudah sekali
mengalami perubahan turgor itu. Untuk jaringan-jaringan yang lain memiliki
fungsi yang sama hanya saja penggunaan istilahnya yang berbeda. Misalnya
jaringan pelindung pada hewan adalah jaringan epitel namun pada tumbuhan adalah
jaringan epidermis dan gabus. Selain itu yang memperkuat atau menyokong
jaringan hewan adalah jaringan ikat sedangkan pada jaringan tumbuhan adalah
jaringan kolenkim dan sklerenkim. Begitu juga untuk sistem transport pada hewan
dilakukan oleh darah melalui pembuluh darah namun pada jaringan tumbuhan
dilakukan oleh xilem dan floem. Maksud akan terbentuknya jaringan-jaringan pada
hewan dan tumbuhan tersebut sebenarnya untuk membentuk organ.
Untuk pengamatan jaringan hewan, dilakukan
pengamatan pada preparat jaringan ikat dan jaringan otot. Jaringan ikat yang
diamati yaitu jaringan ikat padat teratur, jaringan ikat padat tidak teratur
dan jaringan ikat kendur atau longgar. Ketika dilakukan pengamatan pada
jaringan ikat padat teratur terlihat adanya inti sel, membran sel dan ruang
antar sel dan juga terlihat serabut yang teratur. Namun secara teori sebenarnya
serabut-serabut tersebut tersusun sangat rapat dan letak selnya berjauhan.
Untuk jaringan ikat padat tidak teratur hampir sama dengan jaringan ikat padat
teratur, hanya saja serabut-serabut pada jaringan tersebut jarang atau sedikit.
Sedangkan pada jaringan ikat kendur atau longgar terlihat adanya serabut yang
disebut dengan kolagen dan terlihat serat-serat serabut yang disebut dengan
fibrosa. Serabut-serabut tersebut tersusun longgar sehingga jaringan tersebut
disebut dengan jaringan ikat longgar.
Ketika dilakukan pengamatan pada jaringan otot yaitu
otot polos, otot lurik dan otot jantung, praktikan kurang tepat pada saat
melakukan pengamatan pada otot polos sehingga hasil pengamatannya kurang jelas.
Sebenarnya apabila menurut teori, pada otot polos terdapat satu inti yang
terletak di tengah, selnya berbentuk gelendong dan tidak memiliki garis gelap
terang. Sedangkan pada otot lurik dapat terlihat beberapa bagiannya yaitu inti
sel, garis gelap dan garis terang. Dan pada pengamatan otot jantung dapat
terlihat inti sel dan membran plasma. Sebenarnya pada otot jantung selnya
bercabang namun karena sangat rapatnya antar sel otot jantung tersebut maka
cabang-cabang pada jaringan tersebut kurang jelas terlihat.
Pada pengamatan jaringan tumbuhan dilakukan
pengamatan preparat daun, batang dan akar pada tumbuhan monokotil dan dikotil.
Untuk pengamatan preparat daun diamati preparat daun bayam untuk dikotilnya dan
daun jagung untuk monokotilnya. Sebenarnya secara anatomi,hasil pengamatan pada
penampang dua macam daun tumbuhan tersebut hampir sama yaitu jaringan
epidermis, epidermis sendiri terdiri dari epidermis atas dan epidermis bawah.
Pada epidermis bagian bawah terlihat seperti sekat yang biasa disebut mulut
daun atau stomata. Di bawah jaringan epidermis terlihat jaringan mesofil yang
terdiri dari jaringan palisade dan jaringan spons. Jaringan tersebut merupakan
tempat terjadinya fotosintesis. Jaringan palisade atau jaringan tiang berbentuk
panjang-panjang dan tersusun rapat sedangkan jaringan spons atau jaringan bunga
karang bentuknya tidak beraturan dan kurang rapat sehingga mempunyai banyak
ruang antar sel. Selain itu pada pengamatan daun bayam dan daun jagung terlihat
berkas pengangkut yang terdiri dari xilem dan floem. Berkas pengangkut pada
daun membentuk bangunan kompleks yang disebut tulang daun. Pada tumbuhan
dikotil memiliki satu ibu tulang daun dengan cabang-cabang yang membentuk jala
sehingga bentuk tulang daun menyirip atau menjari. Sedangkan pada tumbuhan
monokotil tulang daun berderet sejajar sumbu daun sehingga bentuk tulang
daunnya sejajar atau melengkung.
Untuk pengamatan preparat batang diamati preparat batang
karet(Ficus elastica) untuk dikotilnya dan batang jagung(Zea mays)
untuk monokotilnya. Pada penampang batang Ficus elastica terlihat
epidermis dan endodermis. Sebenarnya jika dilakukan perbesaran yang lebih kuat
akan terlihat bagian dari batang tersebut lebih jelas.berdasarkan teori di
sebelah dalam pada endodermis terdapat silinder pusat dimana pada silinder
pusat tersebut terdapat floem bagian luar dan xilem bagian dalam dan di antara
xilem dan floem terdapat kambium sehingga batang tumbuhan dikotil dapat
membesar. Sedangkan pada hasil pengamatan batang jagung terlihat epidermis dan
jaringan pengangkut. Jaringan pengangkut atau berkas pengangkutnya tersebar.
Itulah yang membedakan antara tumbuhan dikotil dan monokotil. Karena
tersebarnya berkas pengangkut pada batang jagung sehingga di antara xilem dan
floem tidak terdapat kambium dan mengakibatkan batang jagung(tumbuhan
monokotil) tidak bisa membesar.
Untuk pengamatan preparat akar diamati preparat akar
kacang tanah(Arachis hipogea) untuk dikotilnya dan akar jagung(Zea
mays) untuk monokotilnya. Penampang akar sebenarnya hampir sama dengan
penampang batang. Pada pengamatan akar kacang tanah terlihat epidermis pada
bagian paling luar, kemudian ada korteks dan terlihat juga berkas pengangkut di
mana floem berada di luar xilem. Dan di antara xilem dan floem terdapat
kambium. Pada bagian paling dalam terlihat empulur. Sedangkan pada akar jagung
hanya terlihat epidermis dan berkas pengangkut saja. Dimana berkas pengangkut
pada akar jagung menyebar sehingga tidak terdapat kambium pada akar jagung.
Dari pembahasan di atas terlihat jaringan-jaringan
penyusun hewan dan tumbuhan sangatlah beraneka ragam. Hal ini terjadi karena
jaringan hewan dan tumbuhan tersebut tersusun dari berbagai sel atau disebut
dengan jaringan majemuk. Sel-sel tersebut akan membelah terus menerus bahkan
berkali-kali dan akan menghasilkan jaringan baru. Selama proses pembelahan berlangsung,
sel-sel tersebut akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sehingga perubahan
semacam ini akan menghasilkan jaringan-jaringan tertentu dan bermacam-macam
bentuknya serta memiliki fungsi masing-masing.
VII.KESIMPULAN
1. Jaringan
penyusun pada hewan yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan
jaringan saraf.
·
Jaringan epitel
berfungsi untuk membatasi tubuh dengan lingkungan baik dari dalam maupun luar
·
Jaringan ikat
berfungsi untuk menyambung, mengikat dan menyokong jaringan yang lain yang terdiri
dari jaringan ikat padat, jaringan ikat longgar, jaringan lemak, jaringan
rawan, tulang dan darah
·
Jaringan
otot berfungsi untuk melakukan gerakan,
terdiri dari otot polos, otot lurik dan otot jantung
·
Jaringan saraf
berfungsi untuk menghantarkan impuls dari rangsangan luar
2. Jaringan
penyusun pada tumbuhan adalah jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan
epidermis, jaringan pengangkut dan jaringan penguat.
·
Jaringan
meristem yang mampu membelah terus menerus dan membentuk sel baru
·
Jaringan parenkim
berfungsi sebagai penghasil dan penyimpan
·
Jaringan
epidermis melindungi jaringan sel di dalamnya
·
Jaringan
pengangkut berfungsi sebagai pengangkut bahan makanan yang dilakukan oleh xilem
dan floem
·
Jaringan penguat
yang berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan yaitu jaringan kolenkim dan
sklerenkim
DAFTAR
PUSTAKA
Hendarsono,Soelomo.1981.Diktat
Biologi II Anatomi-Morfologi. Jember : unej
Kimball,
John. W. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Parjatmo,Widjojo.1987.Panduan
Praktikum Biologi Umum 1.Bandung : Angkasa
Waluyo,Joko
.1993.Petunjuk Praktikum Biologi Umum.Jember : unej
Waluyo,Joko
dkk.2013.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember : unej
Waluyo,Joko.2010.Biologi
Umum. Jember : unej
Yatim,Wildan.
1987. Biologi. Bandung : Tarsito
terima kasih, sangat membantu
BalasHapus