LAPORAN
BIOLOGI
ACARA
VI
Mengenal Ekosistem
Nama : Afi
Latul Laili
NIM : 120210101115
Kelas : B
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2013
I.
JUDUL
: MENGENAL
EKOSISTEM
II. TUJUAN
Untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat di
dalam ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem.
III. DASAR TEORI
Organisasi kehidupan dalam biologi dimulai dari yang
kecil dan sederhana sampai yang besar dan kompleks. Urutannya adalah sel,
jaringan, organ, sistem organ, organisme. Sementara itu jika kita lihat satuan
organisasi dalam ekosistem maka urutannya adalah individu, populasi, komunitas,
ekosistem dan biosfer. Individu merupakan satuan fungsional dan
struktural terkecil dalam ekosistem. Individu adalah satu makhluk hidup
tunggal. Populasi merupakan sekelompok individu dari spesies makhluk
hidup sejenis yang menempati suatu kawasan tertentu.dalam definisi tersebut
yang sering dipermasahkan adalah istilah spesies. Sebenarnya ada berbagai macam
definisi untuk spesies. Spesies dapat diartikan jenis individu yang memiliki
struktur fisiologi yang sama. Komunitas merupakan kumpulan
bermacam-macam populasi yang saling berinteraksi dan menempati kawasan
tertentu. Di dalam komunitas terjadi interaksi di antara organisme-organisme
yang membentuk komunitas baru. Ekosistem merupakan kesatuan komunitas
dengan lingkungan hidupnya yang membentuk hubungan timbal balik yang meliputi
semua komponen biotik dan abiotik. Biosfer merupakan kesatuan berbagai
macam ekosistem, meliputi semua organisme dan lingkungan yang berinteraksi
untuk berlangsungnya sistem pendayagunaan energi dan daur ulang materi
(Lakitan,1994:75)
Satu unit atau satuan fungsional dari makhluk hidup
dan lingkungan disebut ekosistem. Di dalam ekosisitem itulah makhluk-makhluk
hidup dan lingkungan melakukan interaksi satu sama dengan yang lainnya.
Faktor-faktor atau komponen dalam satu ekosistem yang berfungsi di dalam
interaksi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Komponen
abiotik, seperti udara, air, tanah, tempat tanaman-tanaman tumbuh, mengisap
mineral, tempat tinggal hewan dan manusia. Air merupakan tempat tinggal makhluk
hidup air, sumber uap air di udara, sumber minuman untuk semua makhluk hidup.
Udara merupakan sumber oksigen untuk bernapas dan untuk pembakaran, sumber
karbondioksida untuk bahan proses fotosintesis. Sinar matahari merupakan sumber
pertama dari semua energi bagi makhluk hidup dan proses fotosintesis.
Unsur-unsur iklim menentukan corak dan jenis makhluk hidup pada suatu
lingkungan.
b. Komponen
biotik meliputi produsen, konsumen, kelompok pengurai (Zainuddin,1982:125).
Produsen adalah semua organisme
yang berklorofil. Produsen meliputi organisme bersel satu seperti ganggang,
tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji. Karena memiliki klorofil
produsen mampu mengubah zat anorganik dengan pertolongan cahaya,sehingga
disebut sebagai makhluk hidup autotrof. Dengan demikian produsen dapat
menyediakan bahan makanan bagi makhluk hidup lain. Konsumen seperti
manusia, hewan dan tumbuhan lain yang tidak berklorofil tidak mampu memproduksi
zat organik dari zat anorganik. Zat organik yang diperlakukannya berasal dari
produsen atau hewan lain. Makhluk hidup yang tidak mampu menyusun zat organik
sendiri disebut sebagai heterotrof. Oleh karena hewan dan tumbuhan yang tidak
berklorofil mendapatkan zat organik dari organisme lain maka di dalam ekosistem
organisme tersebut berfungsi sebagai pemakan/konsumen. Pengurai(decomposer)
adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari
organisme mati. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut
dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh
produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur (Syamsuri,2004:100).
Dalam hal ini, tidak ada penambahan lebih lanjut
dalam biomassa dari tahun ke tahun. Istilah biomassa (atau standing
crop) digunakan untuk melukiskan seluruh bahan organik yang terdapat dalam
suatu ekosistem. Bila sebagian dari biomassa suatu komunitas tumbuhan dimakan,
energi itu diteruskan ke pada suatu heterotrof, yang untuk keberadaannya
bergantung pada energi tersebut. Misalnya belalang tumbuh dan melaksanakan
seluruh kegiatannya berkat energi yang tersimpan dalam tumbuhan yang
dimakannya. Pada gilirannya, herbivora menyediakan makan untuk hewan karnivora.
Belalang tadi dapat dimakan oleh katak. Proses perpindahan energi dari makhluk
ke makhluk lain dapat berlanjut. Katak dapat dimakan oleh ular hitam, yang
gilirannya dapat dimakan oleh burung elang. Lintasan konsumsi makanan seperti
itu disebut rantai makanan. Semua rantai makanan mulai dengan organisme
autrofik, yaitu organisme yang melakukan fotosintesis seperti tumbuhan hijau.
Organisme ini disebut produsen karena hanya mereka yang dapat membuat
makan dari bahan mentah anorganik. Setiap organisme misalnya sapi atau
belalang, yang merasa langsung memakan tumbuhan disebut herbivora atau konsumen
primer. Karnivora seperti halnya katak, yang memakan herbivora disebut konsumen
sekunder. Karnivora sebagaimana ular, yang memakan konsumen sekunder
dinamakan konsumen tersier da seterusnya. Setiap tingkatan konsumen
dalam suatu rantai makanan disebut tingkatan trofik
(Kimball,1983:959).
Makanan menjadi faktor yang makin lama makin
bertambah penting dalam mempengaruhi kepadatan populasi, jika kepadatan
populasi itu bertambah. Yang menyebabkan makanan menjadi penting sebagai faktor
yang mempengaruhi penentu-penentu populasi bukanlah jumlahnya, tetapi
perbandingan antara jumlah tadi dengan banyaknya individu yang memerlukan
makanan. Jika makanan berlebihan dibandingkan dengan jumlah individu, makanan
bukanlah suatu faktor dalam pemantapan kepadatan populasi. Jika makanan menjadi
berkurang, maka antara individu-individu timbulah persaingan atau kompetisi
untuk mendapatkan makanan tadi (Soemarwoto dkk,1973:35).
Berdasarkan sistem energinya, ekosistem dibedakan
menjadi ekosistem tertutup dan ekosistem terbuka. Sedangkan berdasarkan
habitatnya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan(hutan, padang rumput,
semak belukar, ekositem tegalan) dan ekositem perairan(tawar, payau, asin). Alat
yang digunakan untuk mengukur komponen abiotik ada beberapa macam diantaranya higrotermometer(untuk
mengukur kelembapan dan suhu udara), anemometer(untuk mengukur kecepatan
angin), soil meter(untuk mengukur pH tanah), luxmeter(untuk
mengukur intensitas cahaya) dan masih banyak alat pengukur faktor abiotik yang
lainnya (Waluyo dkk,2013:23).
Perairan di muka bumi menunjang dua ekosistem yang
berbeda sama sekali: air tawar dan air laut. Keduanya berbagi ciri-ciri
tertentu(misalnya tersedianya cahaya dan oksigen, adanya arus) yang menimbulkan
masalah penyesuaian yang sama bagi penghuninya. Akan tetapi, ekosistem air
tawar dan ekosistem air laut demikian besar perbedaannya dalam kondisi osmotik
yang dimuatnya sehingga relatif sedikit organisme dapat berpindah dari yang
satu ke yang lainnya (Kimball,1983:979)
IV. METODE PENELITIAN
1. Alat
a. Plot
b. Higrotermometer
c. Anemometer
d. Alat
tulis
2. Bahan
a. Ekosistem
daratan (daerah sekitar kampus)
3. Cara Kerja
Ekosistem
daratan yang akan diamati ditentukan
|
Daerah
pengamatan ditentukan dengan membuat kuadran 1 x 1 m2 pada derah pengamatan
|
Inventarisasi
dilakukan untuk mencatat komponen abiotik dan biotik yang terdapat di
dalamnya
|
Kelembapan,
suhu udara dan kecepatan angin diukur dengan alat yang telah disediakan
serta dicatat hasilnya
|
Diagram
yang menghubungkan komponen-komponen dalam ekosistem tersebut dibuat
beserta daur energi yang ada di dalamnya
|
V. HASIL PENGAMATAN
Komponen
|
Jenis
|
Jumlah atau Keterangan
|
Abiotik
|
Tanah
Batu
Cahaya
Daun kering
Suhu
Angin
Ranting daun
kelembapan
|
Liat berpasir
Kecil-kecil
Redup
527
30
Tenang(tidak terasa)
32
76%
|
Biotik
|
Tapak Liman
Rumput teki
Rumput begagan
Rumput A
Rumput B
Ulat
Lalat
Belalang coklat
Belalang hijau
Laba-laba
Semut merah
Semut hitam
|
26
35
7
126
251
1
1
6
3
3
15
28
|
Presentase
Tiap Komponen Biotik:
a) Tapak
Liman
b) Rumput
teki
c) Rumput
begagan
d) Rumput
A
e) Rumput
B
f) Ulat
g) Lalat
h) Belalang
coklat
i)
Belalang hijau
j)
Laba-laba
k) Semut
merah
l)
Semut hitam
Presentase
Produsen
Jumlah
tanaman=26+35+7+126+251=445
% produsen=
Presentase
Konsumen
Jumlah
hewan=1+1+6+3+3+15+28=57
% konsumen=
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang terakhir kali ini, dilakukan
pengamatan pada daerah di sekitar kampus untuk mengetahui apa saja yang
terdapat pada ekosistem daratan serta kedudukannya dalam ekosistem. Setelah
dilakukan pengamatan ditemukan tanaman tapak liman, tumput teki, rumput
begagan, rumbut anggap saja rumput A dan rumput B, ulat, lalat, belalang
coklat, belalang hijau, laba-laba, semut hitam, semut merah, daun kering dan
ranting kering pada daerah pengamatan. Setelah dilakukan perhitungan dapat
diketahui presentase dari setiap spesies yang ditemukan yaitu tapak liman
5,18%, rumput teki 6,97%, rumput begagan 1,4%, rumput A 25,1%, rumput B 50%,
ulat 0,2%, lalat 0,2%, belalang coklat 1,2%, belalang hijau0,59%, laba-laba
0,59%, semut hitam 2,99%, semut merah 5,58%. Untuk pengukuran kelembapan dan
suhu digunakan alat yang disebut dengan higrotermometer. Melalui alat tersebut
dapat diketahui kelembapan pada daerah pengamatan sebesar 76% dan suhunya 30
.Daerah pengamatan tanahnya termasuk
tanah liat berpasir karena masih terdapat batu-batu kecil dan cahaya pada saat
dilakukan pengamatan yaitu redup serta anginnya cenderung tenang.
Dai semua komponen yang diamati, dapat dibedakan
antara komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotik adalah
komponen ekosistem yang bukan makhluk hidup yang diantaranya tanah, batu,
cahaya, daun kering, ranting kering, suhu, angin dan kelembapan. Sedangkan
tanaman tapak liman, rumput teki, rumput begagan, rumput A, rumput B, ulat,
lalat, belalang coklat, belalang hijau, laba-laba, semut merah dan semut hitam
termasuk komponen biotik karena termasuk makhluk hidup dan yang
terpenting terdiri dari hewan dan tumbuhan.
Komponen biotik yang terdiri dari hewan dan tumbuhan
ini yang ada pada ekosistem(manusia juga termasuk komponen biotik), tumbuhan
memiliki kedudukan sebagai produsen karena tumbuhan-tumbuhan tersebut
dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis sehingga tumbuhan
tersebut disebut komponen autotrof. Tumbuhan termasuk komponen autotrof karena
tumbuhan mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan
organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi sinar matahari. Selain itu
pada pengamatan terdapat beberapa macam hewan, hewan termasuk komponen
heterotrof karena hewan tidak bisa menyediakan makanan sendiri sehingga
memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanan dan bahan tersebut disediakan
oleh organisme lain. Oleh karena itu hewan disebut sebagai konsumen.
Sedangkan pada komponen abiotik seperti daun kering dan ranting kering ini
lama-kelamaan akan terurai menjadi bahan organik. Berdasarkan teori yang ada
penguraian tersebut dibantu oleh bakteri atau jamur yang disebut dengan pengurai/decomposer.
Sehingga dari produsen, konsumen dan pengurai tersebut didapatkan hubungan
bahwa produsen akan dimakan oleh konsumen kemudian konsumen tersebut setelah
mati akan terurai menjadi zat organik, begitu juga dengan tumbuhan yang mati
akan terurai pula menjadi zat organik. Dan berdasarkan hasil pengamatan
presentase produsen lebih besar daripada presentase konsumen. Dimana presentase
produsen 88,65% dan presentase konsumen 11,35%. Hal ini memungkinkan untuk
mengurangi terjadinya kompetisi di antara beberapa konsumen yang ada pada
ekosistem tersebut.
Dalam suatu ekositem akan terjadi proses makan
memakan atau yang biasa disebut dengan rantai makanan. Pada komponen biotik,
semua tumbuhan yang terdapat pada daerah pengamatan termasuk produsen karena
semua tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri. Sehingga tanaman tapak
liman, tumput teki, rumput begagan, rumput A dan rumput B adalah produsen
pada tingkatan tropik. Dan beberapa hewan yang ada kecuali laba-laba yaitu
lalat, belalang coklat, belalang hijau, semut hitam, semut merah termasuk dalam
konsumen tingkat 1 pada tingkatan tropik karena hewan-hewan tersebut
termasuk kedalam herbivora. Sedangkan laba-laba termasuk ke dalam karnivora
karena lalat memakan semut sehingga lalat termasuk ke dalam konsumen tingkat 2
pada tingkatan tropik. Sehingga pada tingkatan tropik produsen akan dimakan
oleh konsumen tingkat 1 dan konsumen tingkat 1 akan dimakan oleh konsumen
ttingkat 2 dan seterusnya.
VII.KESIMPULAN
1. Dalam
ekosistem terdapat dua komponen yaitu komponen abiotik, dari hasil pengamatan
yang termasuk koponen abiotik adalah tanah, batu, cahaya, suhu, angin,
kelembapan, daun kring dan ranting kering dan komponen biotik yang dari hasil
pengamatan di antaranya tapak liman, begagan, rumput teki, ulat, lalat,
belalang dan semut.
2. Kedudukan
komponen-komponen tersebut ada yang berkedudukan sebagai produsen dan ada pula
yang berkedudukan sebagai konsumen. Dalam ekosistem yang termasuk produsen
adalah semua tumbuhan sedangkan yang termasuk ke dalam konsumen adalah semua
hewan yang ada dalam ekosistem.
3. Pada
ekosistem ada rantai makanan yang mana akan ada proses makan dan dimakan, pada
tingkatan tropik produsen dimakan oleh konsumen tingkat 1 dan konsumen tingkat
1 akan dimakan oleh konsumen tingat 2.
DAFTAR
PUSTAKA
Soemarwoto,Idjah
dkk . 1973 . Biologi Umum I . Jakarta : Gramedia
Waluyo,Joko
dkk . 2013 . Petunjuk Praktikum Biologi Dasar . Jember : unej
Kimball,John
W . 1983 . Biologi Jilid 3 Edisi Kelima . Jakarta : Erlangga
Zainuddin,A.M
. 1982 . Penuntun Kegiatan Dalam Biologi Dengan Metode Inquiry. Jakarta
: Sastra Hudaya
Lakitan,B.
1994. Ekologi . Jakarta : Raja Grafindo Persada
Syamsuri,Istamar
. 2004 . Biologi . Jakarta : Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar