Kamis, 09 Mei 2013

Laporan Mengenai Ekosistem


LAPORAN BIOLOGI
ACARA VI
Mengenal Ekosistem

 
                                        Nama            :    Afi Latul Laili
                                        NIM             :    120210101115
                                        Kelas            :    B


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
I.         JUDUL : MENGENAL EKOSISTEM
II.      TUJUAN
Untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem.
III.   DASAR TEORI
Organisasi kehidupan dalam biologi dimulai dari yang kecil dan sederhana sampai yang besar dan kompleks. Urutannya adalah sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme. Sementara itu jika kita lihat satuan organisasi dalam ekosistem maka urutannya adalah individu, populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer. Individu merupakan satuan fungsional dan struktural terkecil dalam ekosistem. Individu adalah satu makhluk hidup tunggal. Populasi merupakan sekelompok individu dari spesies makhluk hidup sejenis yang menempati suatu kawasan tertentu.dalam definisi tersebut yang sering dipermasahkan adalah istilah spesies. Sebenarnya ada berbagai macam definisi untuk spesies. Spesies dapat diartikan jenis individu yang memiliki struktur fisiologi yang sama. Komunitas merupakan kumpulan bermacam-macam populasi yang saling berinteraksi dan menempati kawasan tertentu. Di dalam komunitas terjadi interaksi di antara organisme-organisme yang membentuk komunitas baru. Ekosistem merupakan kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang membentuk hubungan timbal balik yang meliputi semua komponen biotik dan abiotik. Biosfer merupakan kesatuan berbagai macam ekosistem, meliputi semua organisme dan lingkungan yang berinteraksi untuk berlangsungnya sistem pendayagunaan energi dan daur ulang materi (Lakitan,1994:75)
Satu unit atau satuan fungsional dari makhluk hidup dan lingkungan disebut ekosistem. Di dalam ekosisitem itulah makhluk-makhluk hidup dan lingkungan melakukan interaksi satu sama dengan yang lainnya. Faktor-faktor atau komponen dalam satu ekosistem yang berfungsi di dalam interaksi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.    Komponen abiotik, seperti udara, air, tanah, tempat tanaman-tanaman tumbuh, mengisap mineral, tempat tinggal hewan dan manusia. Air merupakan tempat tinggal makhluk hidup air, sumber uap air di udara, sumber minuman untuk semua makhluk hidup. Udara merupakan sumber oksigen untuk bernapas dan untuk pembakaran, sumber karbondioksida untuk bahan proses fotosintesis. Sinar matahari merupakan sumber pertama dari semua energi bagi makhluk hidup dan proses fotosintesis. Unsur-unsur iklim menentukan corak dan jenis makhluk hidup pada suatu lingkungan.
b.    Komponen biotik meliputi produsen, konsumen, kelompok pengurai (Zainuddin,1982:125).
Produsen adalah semua organisme yang berklorofil. Produsen meliputi organisme bersel satu seperti ganggang, tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji. Karena memiliki klorofil produsen mampu mengubah zat anorganik dengan pertolongan cahaya,sehingga disebut sebagai makhluk hidup autotrof. Dengan demikian produsen dapat menyediakan bahan makanan bagi makhluk hidup lain. Konsumen seperti manusia, hewan dan tumbuhan lain yang tidak berklorofil tidak mampu memproduksi zat organik dari zat anorganik. Zat organik yang diperlakukannya berasal dari produsen atau hewan lain. Makhluk hidup yang tidak mampu menyusun zat organik sendiri disebut sebagai heterotrof. Oleh karena hewan dan tumbuhan yang tidak berklorofil mendapatkan zat organik dari organisme lain maka di dalam ekosistem organisme tersebut berfungsi sebagai pemakan/konsumen. Pengurai(decomposer) adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur (Syamsuri,2004:100).
Dalam hal ini, tidak ada penambahan lebih lanjut dalam biomassa dari tahun ke tahun. Istilah biomassa (atau standing crop) digunakan untuk melukiskan seluruh bahan organik yang terdapat dalam suatu ekosistem. Bila sebagian dari biomassa suatu komunitas tumbuhan dimakan, energi itu diteruskan ke pada suatu heterotrof, yang untuk keberadaannya bergantung pada energi tersebut. Misalnya belalang tumbuh dan melaksanakan seluruh kegiatannya berkat energi yang tersimpan dalam tumbuhan yang dimakannya. Pada gilirannya, herbivora menyediakan makan untuk hewan karnivora. Belalang tadi dapat dimakan oleh katak. Proses perpindahan energi dari makhluk ke makhluk lain dapat berlanjut. Katak dapat dimakan oleh ular hitam, yang gilirannya dapat dimakan oleh burung elang. Lintasan konsumsi makanan seperti itu disebut rantai makanan. Semua rantai makanan mulai dengan organisme autrofik, yaitu organisme yang melakukan fotosintesis seperti tumbuhan hijau. Organisme ini disebut produsen karena hanya mereka yang dapat membuat makan dari bahan mentah anorganik. Setiap organisme misalnya sapi atau belalang, yang merasa langsung memakan tumbuhan disebut herbivora atau konsumen primer. Karnivora seperti halnya katak, yang memakan herbivora disebut konsumen sekunder. Karnivora sebagaimana ular, yang memakan konsumen sekunder dinamakan konsumen tersier da seterusnya. Setiap tingkatan konsumen dalam suatu rantai makanan disebut tingkatan trofik (Kimball,1983:959).
Makanan menjadi faktor yang makin lama makin bertambah penting dalam mempengaruhi kepadatan populasi, jika kepadatan populasi itu bertambah. Yang menyebabkan makanan menjadi penting sebagai faktor yang mempengaruhi penentu-penentu populasi bukanlah jumlahnya, tetapi perbandingan antara jumlah tadi dengan banyaknya individu yang memerlukan makanan. Jika makanan berlebihan dibandingkan dengan jumlah individu, makanan bukanlah suatu faktor dalam pemantapan kepadatan populasi. Jika makanan menjadi berkurang, maka antara individu-individu timbulah persaingan atau kompetisi untuk mendapatkan makanan tadi (Soemarwoto dkk,1973:35).
Berdasarkan sistem energinya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem tertutup dan ekosistem terbuka. Sedangkan berdasarkan habitatnya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan(hutan, padang rumput, semak belukar, ekositem tegalan) dan ekositem perairan(tawar, payau, asin). Alat yang digunakan untuk mengukur komponen abiotik ada beberapa macam diantaranya higrotermometer(untuk mengukur kelembapan dan suhu udara), anemometer(untuk mengukur kecepatan angin), soil meter(untuk mengukur pH tanah), luxmeter(untuk mengukur intensitas cahaya) dan masih banyak alat pengukur faktor abiotik yang lainnya (Waluyo dkk,2013:23).
Perairan di muka bumi menunjang dua ekosistem yang berbeda sama sekali: air tawar dan air laut. Keduanya berbagi ciri-ciri tertentu(misalnya tersedianya cahaya dan oksigen, adanya arus) yang menimbulkan masalah penyesuaian yang sama bagi penghuninya. Akan tetapi, ekosistem air tawar dan ekosistem air laut demikian besar perbedaannya dalam kondisi osmotik yang dimuatnya sehingga relatif sedikit organisme dapat berpindah dari yang satu ke yang lainnya (Kimball,1983:979)

IV.   METODE PENELITIAN
1.      Alat
a.       Plot
b.      Higrotermometer
c.       Anemometer
d.      Alat tulis

2.      Bahan
a.       Ekosistem daratan (daerah sekitar kampus)
3.      Cara Kerja

Ekosistem daratan yang akan diamati ditentukan
Daerah pengamatan ditentukan dengan membuat kuadran 1 x 1 m2 pada derah pengamatan
Inventarisasi dilakukan untuk mencatat komponen abiotik dan biotik yang terdapat di dalamnya
Kelembapan, suhu udara dan kecepatan angin diukur dengan alat yang telah disediakan serta dicatat hasilnya
Diagram yang menghubungkan komponen-komponen dalam ekosistem tersebut dibuat beserta daur energi yang ada di dalamnya
 

V.      HASIL PENGAMATAN

Komponen
Jenis
Jumlah atau Keterangan
Abiotik
Tanah
Batu
Cahaya
Daun kering
Suhu
Angin
Ranting daun
kelembapan
Liat berpasir
Kecil-kecil
Redup
527
30
Tenang(tidak terasa)
32
76%
Biotik
Tapak Liman
Rumput teki
Rumput begagan
Rumput A
Rumput B
Ulat
Lalat
Belalang coklat
Belalang hijau
Laba-laba
Semut merah
Semut hitam
26
35
7
126
251
1
1
6
3
3
15
28

Presentase Tiap Komponen Biotik:
a)      Tapak Liman
b)      Rumput teki
c)      Rumput begagan
d)     Rumput A
e)      Rumput B
f)       Ulat
g)      Lalat
h)      Belalang coklat
i)        Belalang hijau
j)        Laba-laba
k)      Semut merah
l)        Semut hitam

Presentase Produsen
Jumlah tanaman=26+35+7+126+251=445
% produsen=

Presentase Konsumen
Jumlah hewan=1+1+6+3+3+15+28=57
% konsumen=

VI.   PEMBAHASAN
Pada praktikum yang terakhir kali ini, dilakukan pengamatan pada daerah di sekitar kampus untuk mengetahui apa saja yang terdapat pada ekosistem daratan serta kedudukannya dalam ekosistem. Setelah dilakukan pengamatan ditemukan tanaman tapak liman, tumput teki, rumput begagan, rumbut anggap saja rumput A dan rumput B, ulat, lalat, belalang coklat, belalang hijau, laba-laba, semut hitam, semut merah, daun kering dan ranting kering pada daerah pengamatan. Setelah dilakukan perhitungan dapat diketahui presentase dari setiap spesies yang ditemukan yaitu tapak liman 5,18%, rumput teki 6,97%, rumput begagan 1,4%, rumput A 25,1%, rumput B 50%, ulat 0,2%, lalat 0,2%, belalang coklat 1,2%, belalang hijau0,59%, laba-laba 0,59%, semut hitam 2,99%, semut merah 5,58%. Untuk pengukuran kelembapan dan suhu digunakan alat yang disebut dengan higrotermometer. Melalui alat tersebut dapat diketahui kelembapan pada daerah pengamatan sebesar 76% dan suhunya 30 .Daerah pengamatan tanahnya termasuk tanah liat berpasir karena masih terdapat batu-batu kecil dan cahaya pada saat dilakukan pengamatan yaitu redup serta anginnya cenderung tenang.
Dai semua komponen yang diamati, dapat dibedakan antara komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang bukan makhluk hidup yang diantaranya tanah, batu, cahaya, daun kering, ranting kering, suhu, angin dan kelembapan. Sedangkan tanaman tapak liman, rumput teki, rumput begagan, rumput A, rumput B, ulat, lalat, belalang coklat, belalang hijau, laba-laba, semut merah dan semut hitam termasuk komponen biotik karena termasuk makhluk hidup dan yang terpenting terdiri dari hewan dan tumbuhan.
Komponen biotik yang terdiri dari hewan dan tumbuhan ini yang ada pada ekosistem(manusia juga termasuk komponen biotik), tumbuhan memiliki kedudukan sebagai produsen karena tumbuhan-tumbuhan tersebut dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis sehingga tumbuhan tersebut disebut komponen autotrof. Tumbuhan termasuk komponen autotrof karena tumbuhan mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi sinar matahari. Selain itu pada pengamatan terdapat beberapa macam hewan, hewan termasuk komponen heterotrof karena hewan tidak bisa menyediakan makanan sendiri sehingga memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanan dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Oleh karena itu hewan disebut sebagai konsumen. Sedangkan pada komponen abiotik seperti daun kering dan ranting kering ini lama-kelamaan akan terurai menjadi bahan organik. Berdasarkan teori yang ada penguraian tersebut dibantu oleh bakteri atau jamur yang disebut dengan pengurai/decomposer. Sehingga dari produsen, konsumen dan pengurai tersebut didapatkan hubungan bahwa produsen akan dimakan oleh konsumen kemudian konsumen tersebut setelah mati akan terurai menjadi zat organik, begitu juga dengan tumbuhan yang mati akan terurai pula menjadi zat organik. Dan berdasarkan hasil pengamatan presentase produsen lebih besar daripada presentase konsumen. Dimana presentase produsen 88,65% dan presentase konsumen 11,35%. Hal ini memungkinkan untuk mengurangi terjadinya kompetisi di antara beberapa konsumen yang ada pada ekosistem tersebut.
Dalam suatu ekositem akan terjadi proses makan memakan atau yang biasa disebut dengan rantai makanan. Pada komponen biotik, semua tumbuhan yang terdapat pada daerah pengamatan termasuk produsen karena semua tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri. Sehingga tanaman tapak liman, tumput teki, rumput begagan, rumput A dan rumput B adalah produsen pada tingkatan tropik. Dan beberapa hewan yang ada kecuali laba-laba yaitu lalat, belalang coklat, belalang hijau, semut hitam, semut merah termasuk dalam konsumen tingkat 1 pada tingkatan tropik karena hewan-hewan tersebut termasuk kedalam herbivora. Sedangkan laba-laba termasuk ke dalam karnivora karena lalat memakan semut sehingga lalat termasuk ke dalam konsumen tingkat 2 pada tingkatan tropik. Sehingga pada tingkatan tropik produsen akan dimakan oleh konsumen tingkat 1 dan konsumen tingkat 1 akan dimakan oleh konsumen ttingkat 2 dan seterusnya.
VII.KESIMPULAN
1.    Dalam ekosistem terdapat dua komponen yaitu komponen abiotik, dari hasil pengamatan yang termasuk koponen abiotik adalah tanah, batu, cahaya, suhu, angin, kelembapan, daun kring dan ranting kering dan komponen biotik yang dari hasil pengamatan di antaranya tapak liman, begagan, rumput teki, ulat, lalat, belalang dan semut.
2.    Kedudukan komponen-komponen tersebut ada yang berkedudukan sebagai produsen dan ada pula yang berkedudukan sebagai konsumen. Dalam ekosistem yang termasuk produsen adalah semua tumbuhan sedangkan yang termasuk ke dalam konsumen adalah semua hewan yang ada dalam ekosistem.
3.    Pada ekosistem ada rantai makanan yang mana akan ada proses makan dan dimakan, pada tingkatan tropik produsen dimakan oleh konsumen tingkat 1 dan konsumen tingkat 1 akan dimakan oleh konsumen tingat 2.
















DAFTAR PUSTAKA
Soemarwoto,Idjah dkk . 1973 . Biologi Umum I . Jakarta : Gramedia
Waluyo,Joko dkk . 2013 . Petunjuk Praktikum Biologi Dasar . Jember : unej
Kimball,John W . 1983 . Biologi Jilid 3 Edisi Kelima . Jakarta : Erlangga
Zainuddin,A.M . 1982 . Penuntun Kegiatan Dalam Biologi Dengan Metode Inquiry. Jakarta : Sastra Hudaya
Lakitan,B. 1994. Ekologi . Jakarta : Raja Grafindo Persada
Syamsuri,Istamar . 2004 . Biologi . Jakarta : Erlangga



























0 komentar:

Posting Komentar